Kamis, September 08, 2011

AGAPE NEWS Sept-Des 2011

REDAKSI
Puji Tuhan, kita telah berada di penghujung tahun 2011. Berbagai peristiwa dan pengalaman berharga telah dijalani dan dilalui. Bersama Yesus, pasti ada jalan keluar dan ada pertolongan. Segala beban dan persoalan hidup kita serahkan ke dalam tangan-Nya (Matius 11:28). Dalam Agape News edisi ini akan memberikan informasi: 1) Terobosan peserta SOW angkatan ke-1 di Palembang, yakni Pdp. Eddy Yonathan yang telah menuliskan dua buah buku (Kebenaran, Doa, dan Janji Firman Tuhan serta buku Yunus: Merpati Utusan); 2) SOW Sertifikat 6 bulan telah dimulai sejak 1 Juli 2011; 3) Penerbit Agape menerbitkan buku Potret Kehidupan; Cetakan ke-2 buku Mengenal Agama Hindu, Buddha, Khong Hu Cu; Cetakan ke-2 buku 400 Mutiara Berharga.
Segenap pengurus dan Tim Agape SOW mengucapkan Selamat NATAL 2011. Tuhan Yesus memberkati dan melindungi kita senantiasa!

Tony Tedjo


SEKOLAH MENULIS ALKITAB (SOW)
1. SOW Sertifikat telah dimulai sejak 1 Juli 2011 dan akan berakhir 16 Desember 2011. Pertemuan selama 6 bulan ini diadakan setiap hari Jumat, jam 17.00-20.00 WIB. Selama Juli diadakan di Jl. Cibadak 275 Bandung, kemudian Agustus dan seterusnya diadakan di Cafe D’Homie, Jl. Sadewa 14 Bandung. Sambil makan malam, setiap peserta dapat diperlengkapi dengan ketrampilan menulis dan pengetahuan Alkitab. Dengan materi: Menyusun Kata Merangkai Kalimat, Mengatasi Hambatan Menulis, Menulis Cerpen, Menulis Biografi, Menulis Renungan Harian, Menulis Buku, Seni Penyuntingan, Manajemen Penerbitan Buku, Manajemen Penerbitan Majalah, Strategi Pemasaran, Studi Tentang Kristus dan Keselamatan, Studi Tentang Allah dan Roh Kudus, Studi Tentang Akhir Zaman, Pembimbing PL, dan Pembimbing PB. Dengan para pengajar: Pdp. Tony Tedjo, S.Th., M.Th., Bp. Agus Nugroho, S.Th., M.Pd.K, Bp. Gideon Limandibrata, S.Th., M.Th., D.Min., Johny Tedjo, S.Th., Heru Winoto, S.Th., Parel, S.Th.
Komentar sebagian peserta:
1) ”Mengikuti SOW banyak manfaatnya. Saya banyak belajar tentang teknik menulis, membuat cerpen, menulis renungan, membuat artikel, menulis buku, dll. Saya dimotivasi dan dibimbing untuk selalu menulis. Waktu praktek menulis banyak mendapat masukan dari pembimbing dan teman-teman semua. Suasana belajar menyenangkan, diisi dengan sharing, sehingga menambah wawasan. Saya banyak belajar tentang Alkitab, jadi lewat tulisan saya dapat membagi berkat bagi orang-orang di manapun mereka berada. Semua pembimbing ramah, penuh perhatian, dan mudah dihubungi. Teman-temannya juga akrab dan kami bisa saling membangun. SOW luar biasa! GBU” (Dra. Teresia Utami Gunawan, MSi).
2) ”Awal Juli 2011 merupakan titik balik dalam pola pikir pribadi saya. SOW bukan hanya menulis, tetapi juga bermakna tentang menabur. Di sini saya diajarkan untuk mengatasi kendala menulis dan menemukan ide-ide untuk menulis. SOW mengajarkan bahwa kita semua diberkati untuk menjadi berkat. SOW meyakinkan saya bahwa setiap orang memiliki bakat untuk menulis. Maju terus SOW. Tuhan Yesus berkati” (Henry Yohanes, SE).

2. SOW akan mengadakan Seminar Praktis: MENULIS BUKU (19 & 26 Sept 2011); SENI PENYUNTINGAN (7 & 14 Okt 2011); MENULIS BIOGRAFI (21 & 28 Okt 2011); MANAJEMEN PENERBITAN BUKU (18 & 25 Nov 2011); STRATEGI PEMASARAN BUKU (16 Des 2011). Semua diadakan di Cafe D’Homie, Jl. Sadewa 14 Bandung. Dapat diikuti salah satu materi saja. Biaya Rp150rb per materi (Makan malam, member card, sertifikat, paket buku Agape). Terbatas HANYA 20 peserta saja. Daftar ke 0813 9440 1799 atau 022-9518 7968.

3. Alumni Peserta SOW ke-1 di Palembang, Pdm. Eddy Yonathan telah berhasil menulis 2 buku, masing-masing: Kebenaran, Doa, dan Janji Firman Tuhan serta buku Yunus: Merpati Utusan. Selamat Pak, tetap antusias dan produktif! GBU

PENERBIT AGAPE
1) Bulan Juli 2011 lalu Penerbit Agape bekerjasama dengan Penerbit Pionir menerbitkan buku “Mengenal Agama Hindu, Buddha, Khong Hu Cu” karya Tony Tedjo. Buku ini telah dipakai oleh dosen dan mahasiswa di berbagai Sekolah Tinggi Teologi di Indonesia dan 10 University di Amerika Serikat ( Selain itu telah dibeli dan disimpan di Kedutaan Besar Amerika Serikat (disimpan di Library Of Congress), Kedutaan Belanda dan Kedutaan Australia. Dikemas dengan kertas impor dari Finlandia. Harga Rp30rb, untuk beli 5 bk ke atas diskon 20%-30%. Pesan ke 0813 9440 1799.

2) Terbit di bulan September 2011 buku cetakan kedua ”400 Mutiara Berharga” karya Tony Tedjo, kerjasama dengan Penerbit Visi. Berisi kata-kata mutiara lebih dari 250 tokoh. Telah dibaca ribuan orang. Sangat memberkati, cocok untuk hadiah ulang tahun. Dapatkan diskon hingga 30% untuk pembelian sebelum 31 Desember 2011 ke nomor 0813 9440 1799.

3) Rencana terbit bulan Oktober 2011 buku ”Potret Kehidupan” yang berisi 50 arrtikel menarik dan memberkati. Harga Rp26.000. Terbit bulan November 2011 cetakan kedua buku ”Anda Bertanya Saya Menjawab” yang telah dibaca ribuan orang di berbagai kota di Indonesia dan mancanegara. Dapatkan diskon hingga 40% untuk pemesanan sebelum tanggal 25 Desember 2011. pesan sekarang ke 0813 9440 1799 atau tonytedjo@gmail.com.

4. Penerbit Agape berencana menerbitkan buku renungan ”AGAPE”, edisi Triwulan. Awal terbit edisi no 1. Januari-Maret 2012 beredar pertengahan November 2011. Anda yang memiliki kesaksian unik dapat mengirimkan ke penerbitagape@gmail.com.

GELEGAR DISKON
Dapatkan diskon khusus sebesar 30%-50% untuk pembelian buku-buku terbitan Agape ke nomor 022-95187968; 0813 9440 1799 atau ke penerbitagape@gmail.com:
Buku-buku karya Tony Tedjo (Diskon 30%-50%):
1. 400 Intan Bermakna Rp16.000
2. Bingkai Kehidupan Rp25.000
3. Menerbitkan Buku Renungan Rp15.000
4. Kasih Menembus Batas Rp36.000
5. Menyusun Kata-kata Merangkai Kalimat Rp20.000

Buku-buku karya Johny Tedjo (Diskon 30%):
6. All About Moses Rp40.000
7. All About David Rp40.000
8. All About Jesus Rp40.000
9. 70 Topik Menarik dalam Alkitab Rp50.000
10. 3000 Kata Motivasi dan Bijak Rp60.000

Buku Cerita Anak karya Ivone Chow (diskon 30%-40%):
11. Si Cicak Rp20.000
12. Si Kancil Rp20.000
13. Kura-kura Kecil Rp20.000
14. Fido si Ikan Kecil Rp18.000

SOW bekerjasama dengan Penerbit Agape menyediakan jasa layanan:
1. Pembuatan buku. Anda cukup mengirimkan naskahnya, maka kami proses hingga menjadi buku lengkap dengan ISBN dan Barcode.
2. Pelatihan Penulisan, seperti: Menulis Cerpen, Menulis Buku, Menulis Biografi, Menulis Renungan, Menulis Artikel, Manajemen Penerbitan Buku, dll.
3. Artikel gratis yang dapat didownload. Kunjungi: www.agapemedia.blogspot.com; www.sekolahmenulisalkitabiah.blogspot.com; www.schoolofwriting.blogspot.com. Untuk berlangganan Agape News hubungi 081394401799 atau penerbitagape@gmail.com.

Minggu, Juli 31, 2011

Gebyar Kemerdekaan


Dalam rangka Kemerdekaan RI tahun ini, Penerbit Agape mengadakan diskon khusus 30%-60%. Berlaku dari 20 Juli-20 September 2011. Untuk informasi hubungi 081394401799.

Reinkarnasi dan Ciptaan Baru


Bila kita mencermati film-film laga mandarin yang diputar di televisi maupun di bioskop, hampir semuanya mengandung pengajaran tersembunyi mengenai reinkarnasi. Dalam film tersebut biasanya diceritakan kalau keberadaan mereka pada masa sekarang ini berhubungan dengan kehidupan mereka di kehidupan masa lalunya. Sehingga terjadi aksi balas dendam atas apa yang sudah diperbuat orang lain terhadap dirinya di kehidupan kini. Benarkah reinkarnasi itu ada? Bagaimana pandangan ajaran Kristen?

Bagi penganut agama Hindu, Buddha, Khong Hu Cu, maupun agama Tao mereka mempercayai bahwa reinkarnasi itu memang ada dan dialami oleh setiap manusia. Dalam upaya mencapai kesempurnaan, terlepas dari penderitaan (samsara), mereka harus beratus-ratus kali menjalani reinkarnasi. Sebab yang menentukan untuk mencapai kesempurnaan ditentukan oleh karma atau perbuatan seseorang. Karma seseorang itu baik atau jahat. Bila karma semasa hidupnya jahat, maka di kehidupan berikutnya akan turun derajatnya, bisa menjadi binatang atau menjadi hantu. Sebaliknya, bila karmanya baik, maka di kehidupan mendatang akan menjadi manusia dengan posisi sebagai raja atau pejabat, atau menjadi dewa. Demikian seterusnya, hingga berkali-kali, sampai manusia itu sendiri terlepas dari penderitaan. Barulah mereka mencapai nirvana (Buddha) atau moksa (Hindu).
Namun bagi kekristenan tidak mengenal istilah reinkarnasi. Dalam kekristenan kita hanya mengenal inkarnasi, yaitu Allah yang menjelma menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus. “Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita (Yohanes 1:14).
Kehidupan orang yang sudah meninggal, tidak akan terlahir lagi menjadi manusia melainkan akan berada di suatu tempat yang bernama hades atau sheol (dunia orang mati). Mereka yang berada di tempat ini menunggu waktu untuk menentukan apakah dia akan masuk ke surga atau ke neraka.
Dalam Alkitab ada suatu istilah yang sepintas hampir sama dengan reinkarnasi, namun sebenarnya artinya sangat berbeda. Istilah tersebut adalah “lahir baru.” II Korintus 5:17 mencatat “Jadi siapa yang ada di dalam Kristus ia adalah ciptaan yang baru, yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang.” Pada waktu seseorang membuka hatinya bagi Kristus, dan mengaku dengan mulutnya, bahwa Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat pribadinya, maka sejak saat itu orang tersebut menjadi ciptaan yang baru. Kehidupannya yang lama sudah berlalu. Kehidupan yang baru sudah dimulai.
Menjadi ciptaan baru bukan berarti orang itu berubah menjadi manusia lain atau hidup di kehidupan berikutnya. Manusianya tetap sama. Terjadi di kehidupan sekarang, semasa orang itu hidup. Hanya saja kehidupannya secara rohani sudah berubah. Sebelumnya adalah hamba kegelapan, setelah menjadi ciptaan baru menjadi hamba Tuhan.

Menjadi Ciptaan Baru
Menjadi ciptaan baru berarti hidupnya dibaharui terus-menerus hingga menjadi serupa seperti Kristus. Proses ini berlangsung selama orang tersebut masih hidup. Sifat dan kebiasaan lamanya ditinggalkan, ”supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya” (Efesus 4:23-24).
Pikiran dan hati manusia yang sudah dilahirbarukan akan berubah. Kecenderungan hatinya akan lebih mengarah kepada hal-hal rohani. Dipenuhi dengan rasa haus akan firman-Nya dan cenderung memikirkan semua perkara yang dari Tuhan. Akan tetapi menjadi manusia baru bukan berarti kebal terhadap dosa. Bila tidak berjaga-jaga dan menguasai diri, maka kehidupan lama bisa menguasai hati dan pikirannya kembali.
Orang-orang yang sudah dilahirbarukan, tetapi masih memperhambakan diri lagi kepada kedagingan, maka keadaannya akan bertambah parah. ”Lalu ia keluar dan mengajak tujuh roh lain yang lebih jahat daripadanya, dan mereka masuk dan berdiam di situ. Maka akhirnya keadaan orang itu lebih buruk daripada keadaannya semula” (Lukas 11:26).

Kesimpulan
Setiap orang Kristen harus mengalami kelahiran baru, supaya menjadi ciptaan yang baru. Hati dan pikiran terus-menerus dibaharui. Tidak hidup lagi di dalam kegelapan, melainkan menjadi terang. Untuk itu perlu setiap hari dipimpin oleh Roh Kudus dan selalu mengisi kehidupan rohaninya dengan rutin membaca Alkitab serta bersekutu dengan Tuhan dalam doa. (Tony Tedjo penulis buku Mengenal Agama Hindu, Buddha, Khong Hu Cu. untuk pemesanan buku ini hubungi 081394401799)

Jumat, Juni 03, 2011

HIDUP POSITIF

Sebuah perusahaan sepatu mengutus seorang salesmannya ke Afrika dengan tujuan untuk mengamati apakah bisa membuka bisnis sepatu di sana. Setelah satu tahun, salesman ini kembali menghadap bosnya. Dia melaporkan bahwa percuma saja mendirikan pabrik sepatu di sana, sebab orang-orangnya tidak ada yang memakai sepatu. Karena penasaran, si bos mengutus seorang salesman yang lain ke tempat yang sama dengan tujuan untuk meyakinkan bagaimana prospek untuk mendirikan pabrik sepatu di sana. Setelah satu tahun, dia juga datang menghadap bosnya. Tetapi informasi yang dia bawakan itu berbeda dengan salesman sebelumnya. Dia berkata bahwa memang orang-orang di sana belum ada seorang pun yang memakai sepatu, jadi bila kita mendirikan pabrik sepatu di sana, pastilah tidak ada saingan dan akan banyak dibeli orang.
Apa yang membedakan kedua salesman tadi adalah pola berpikirnya. Yang satu berpikir dari sisi negatif dan yang lain dari sisi positif. Berpikir positif terhadap setiap kemungkinan yang sudah maupun yang akan terjadi dalam hidup kita akan berdampak positif juga atas hidup kita. Sebab apabila pikiran kita terus-menerus memikirkan hal-hal negatif, tanpa disadari hidup kita akan terbawa pada kehidupan yang negatif, seperti pertengkaran dan perceraian. Tetapi bila kita terus-menerus membiasakan diri untuk berpikir hal positif, maka hidup kita menjadi positif. Tentunya hidup positif ini adalah yang sesuai dengan firman Tuhan.
Pada waktu kita menjalankan kehidupan kita sehari-hari, terkadang kita terperangkap dalam situasi yang pelik dan sulit, menggoda kita untuk melakukan hal-hal negative. Oleh karenanya kita tidak hanya berjalan dengan mengandalkan kekuatan sendiri, tapi perlu pertolongan Tuhan Yesus. Minta senantiasa agar Roh Kudus memimpin dan membimbing kita untuk tetap menjalankan kehidupan yang positif. Meski keadaan di sekeliling kita nampak gelap, tapi melalui sikap hidup kita yang positif, maka setidaknya ada “lilin kecil” yang bersinar menerangi kegelapan. Sikap hidup positif bisa ditunjukkan dengan kata-kata yang membangun dan menguatkan, mendukung keberhasilan orang lain, menghargai orang lain, hidup rukun dalam keluarga, dan sebagainya. Dan melalui hidup positif yang kita jalankan, diharapkan dapat menarik orang-orang yang di luar Tuhan agar bisa datang kepada Yesus dan diselamatkan hidupnya. (Tony Tedjo)

Melayani Orang Kerasukan Setan


Di zaman modern ini, orang beranggapan bahwa iblis dan setan itu tidak ada. Kebanyakan orang menganggap bahwa mereka itu hanya ada pada dongeng atau di film-film saja. Namun apabila kita mencermati lebih jauh, sebenarnya mereka itu ada, bahkan mereka bisa bekerja dengan leluasa apabila semakin banyak orang yang tidak mengetahui keberadaannya di dalam dunia ini secara nyata. Setan pada modern ini tidak muncul dengan wajah yang menyeramkan, melainkan dengan wajah baru. Memang, pada dasarnya wajah setan dan iblis itu seram, akan tetapi sebagai salah satu cara mereka untuk merekrut sebanyak mungkin manusia untuk menjadi pengikutnya, maka mereka tampil dengan wajah baru. Sehingga banyak orang yang terkecoh, dan tanpa disadari sebenarnya mereka sedang memuja kepada iblis.
Banyak orang percaya berpikir bahwa tidak perlu belajar tentang keberadaan iblis, lebih baik mengenal Allah saja. Itu memang baik, akan tetapi setelah orang itu menjadi percaya, maka mau tidak mau, suka atau tidak suka akan diperhadapkan dengan peperangan rohani. Orang yang sudah berkomitmen untuk mengikuti Allah, berarti secara tidak lansung menjadi musuhnya iblis. Iblis akan berusaha sekuat tenaga untuk membawa orang tersebut kembali menjadi budaknya. Bila terpaksa dengan ancaman dan teror.
Alkitab mengisahkan secara lengkap mengenai asal usul iblis dan setan. Mereka adalah malaikat yang jatuh dan dibuang ke bumi. Allah memang tidak menciptakan iblis dan setan. Allah hanya menciptakan malaikat. Keberadaan iblis dan setan merupakan tindakannya sendiri yang tidak taat kepada Allah. Mereka berusaha dengan sekuat tenaga untuk mengalahkan Allah dan para pengikut-Nya. Namun, bagaimanapun dan sampai kapan pun iblis dan para pengikutnya tidak akan pernah dapat mengalahkan Allah. Sebab Allah adalah pencipta, sedangkan iblis hanyalah makhluk ciptaan.

Menurut pandangan Alkitab
Menurut kepercayaan Yunani Kuno, iblis dikaitkan dengan roh jahat, yang merupakan makhluk dengan kekuasaan di atas manusia dan dipercayai sebagai perantara dewa dan manusia, berdiam di antara langit dan bumi. Bagi masyarakat Indonesia mempercayai bahwa iblis dan setan merupakan roh-roh orang yang tidak dikehendaki Tuhan. Pandangan lainnya mengatakan bahwa iblis dan setan itu merupakan sesuatu yang tidak rasional dan hanyalah rekayasa manusia belaka. Namun menurut Alkitab, siapakah iblis dan setan itu?
Alkitab menuliskan mengenai siapa sebenarnya mereka itu, sebagai berikut:
- Iblis dalam bahasa Yunani memakai kata diabolos, artinya penuduh, pemfitnah dan pengumpat. Dalam bahasa Ibrani, setan dipakai kata shatan yang berarti musuh.
- Iblis adalah pembunuh manusia sejak semula, tidak hidup dalam kebenaran, dan bapa segala dusta (Yohanes 8:44).
- Iblis dan setann itu makhluk ciptaan, bukan pencipta. Mereka adalah ciptaan Allah yang memberontak kepada Allah, sehingga Allah membuangnya kee dunia (Yesaya 14:12-14; Yehezkiel 28:11-19).
- Iblis dan setan adalah makhluk roh yang memiliki keterbatasan.
- Iblis dan setan pada akhir kesudahan zaman (kiamat) akan dibuang ke dalam lautan api yang menyala-nyala (neraka).

Tanda orang yang kerasukan
Seorang yang kerasukan setan memiliki tanda-tanda yang menyertainya, entah di awal atau pada saat sedang trans atau kerasukan. Untuk mengenali orang yang kerasukan setan, ada beberapa tanda sebagai berikut:
1. Secara fisik: Pandangan yang kosong, keadaan kesurupan, kekuatan yang luar biasa, gangguan-gangguan dari usus atau pencernaan makanan, reaksi-reaksi yang aneh, nafsu seks yang tinggi, sesak nafas, suara-suara dari mulut, pertahanan yang aktif atau pasif, tindakan-tindakan yang keras dan nafsu liar, bau busuk, dll.
2. Secara emosional: Depresi atau tertekan, merasa bersalah, sifat yang liar, dll.
3. Gangguan mental dan kebingungan.
4. Spiritual: Melawan firman Allah, melihat roh-roh jahat itu.

Pelayanan mengusir setan
Sesuatu yang penting tentunya tidak hanya dibicarakan satu kali. Sama halnya dengan mengusir setan. Berulangkali Markus penulis Injil Markus menuliskan atau menceritakan mengenai pelayanan Yesus terhadap orang yang kerasukan setan. Berarti pelayanan mengusir setan itu bukanlah hal yang dianggap sepele. Hal ini terlihat dari beberapa ayat berikut:
- Markus 1:23-27 menceritakan mengenai seorang yang kerasukan di rumah ibadat.
- Markus 1:32-33 menceritakan mengenai orang yang menderita sakit dan kerasukan.
- Markus 5:1-20 mengisahkan mengenai pelayanan Yesus mengusir setan di Gadara dari seorang yang kerasukan lebih dari 2000 setan.
- Markus 7:25 menceritakan mengenai seorang anak perempuan yang dirasuk roh jahat.
- Markus 9:14-29 menceritakan Yesus mengusir roh jahat dari seorang yang menjadikannya bisu.
- Markus 16:9 menceritakan Maria Magdalena yang pernah dilepaskan dari ikatan 7 setan yang merasuknya.

Seseorang bisa dirasuk sampai ribuan setan yang berdiam di dalam diri orang tersebut. Alasan mengapa seseorang bisa dirasuk setan ada dua hal, yakni karena dia belum menyerahkan hidupnya kepada Yesus atau karena orang itu sendiri yang mengundang setan masuk dan mendiami dirinya.
Dalam melayani orang yang kerasukan setan, Yesus sendiri menggunakan berbagai cara. Sewaktu Dia melayani orang yang kerasukan setan dalam rumah ibadat, Dia menghardik roh jahat itu dan menyuruhnya meninggalkan orang yang dirasuk tersebut (Markus 1:25). Sewaktu melayani orang yang kerasukan, Yesus melarang setan-setan itu untuk berbicara (Markus 1:33). Sewaktu Yesus mengusir setan dari orang yang kerasukan setan di Gadara, Dia bertanya mengenai nama roh jahat itu sebelum kemudian mengusirnya (Markus 5:8-9). Yesus tanpa melakukan apa-apa sewaktu melayani anak dari seorang perempuan Siro Fenisia yang dirasuk roh jahat, roh jahat itu pergi karena iman dari ibu anak yang dirasuk tersebut (Markus 7:29). Yesus mengatakan bahwa ada setan tertentu yang hanya dapat diusir dengan doa (Markus 9:29).

Kuasa orang percaya atas setan
Yesus berulangkali mengingatkan bahwa sebagai orang percaya, dia diberi kuasa untuk mengusir setan. Markus 3:14-15 mencatat ”Ia menetapkan dua belas orang untuk menyertai Dia dan untuk diutus-Nya memberitakan Injil dan diberi-Nya kuasa untuk mengusir setan.” Markus 6:7 juga mencatat ”Yesus memberikan kuasa kepada murid-murid-Nya atas roh-roh jahat.”
Lebih jauh dijelaskan bahwa orang percaya itu diperlengkapi dengan kuasa yang menyertainya dalam pelayanan. Markus 16:17-18 dituliskan mengenai tanda-tanda tersebut:
- Mereka akan mengusir setan-setan demi nama-Ku
- Mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru baginya
- Mereka akan memegang ular
- Sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka
- Mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh

Satu hal yang pasti adalah bahwa setiap orang percaya sudah diberi kuasa untuk mengusir setan. Entahkah setan itu berusaha untuk merasuk dirinya atau untuk mengusir setan yang merasuk orang lain. Jadi, pelayanan mengusir setan tidak hanya ditujukan bagi pendeta atau hamba Tuhan saja. Semua orang percaya diberikan otoritas untuk melakukan sseperti yang sudah dikerjakan Yesus dalam pelayanan mengusir setan.
Ada satu hal yang harus diingat bagi mereka yang terjun ke dalam pelayanan pengusiran setan, yakni dia harus diperlengkapi dahulu dengan persenjataan. Orang tersebut harus melengkapi dirinya dengan selengkap senjata Allah. Rasul Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus mengingatkan agar senantiasa mengenakan perlengkapan senjata Allah. Efesus 6:14-18 merincinya sebagai berikut:
- Berdiri tegap
- Berikatpinggangkan kebenaran
- Berbajuzirahkan keadilan
- Berkasutkan kerelaan untuk memberitakan Injil
- Memakai perisai iman untuk memadamkan semua panah api si jahat
- Mengenenakan ketopong keselamatan
- Memakai pedang roh, yaitu firman Allah
- Berjaga-jaga dalam doa senantiasa

Mengenakan senjata Allah tidaklah cukup apabila tidak disertai dengan kewaspadaan. Sebab iblis adalah makhluk yang licik, dia berjalan-jalan seperti singa yang mencari mangsanya (I Petrus 5:8). Lawanlah dia dengan iman yang teguh (I Petrus 5:9). Bila kita melawannya, maka dia tidak akan berani macam-macam terhadap kita.
(Tulisan ini karya Tony Tedjo, diambil dari buku Potret Kehidupan penerbit Agape. Bisa dipesan di 081394401799)

Mengenal Agama Hindu, Buddha, Khong Hu Cu


BAB 1.
PENGERTIAN AGAMA


Agama secara umum memiliki makna percaya kepada Tuhan atau kepada sesuatu kuasa yang gaib dan sakti, seperti dewa. Agama dan kepercayaan merupakan dua hal yang berbeda, namun sangat berhubungan. Agama memiliki makna yang lebih luas, yakni merujuk kepada satu sistem kepercayaan yang kohesif (melekat satu dengan yang lain) mengenai aspek ketuhanan. Sedangkan kepercayaan hanya melibatkan seorang individu, umumnya tidak bisa dianggap sebagai sebuah agama. Sebaliknya, agama haruslah melibatkan sebuah komunitas atau kumpulan manusia.
Selain itu, agama juga merupakan sebuah fenomena masyarakat yang dapat terlihat melalui beberapa hal berikut:
- Perlakuan. Seperti sembahyang, membuat sesaji, perayaan hari raya dan upacara;
- Sikap. Seperti rasa hormat, kasih ataupun takut kepada kuasa yang luar biasa, serta anggapan suci dan bersih terhadap agama;
- Pernyataan. Seperti jampi, mantera dan kalimat suci (ayat-ayat kitab suci);
- Benda-benda material. Nampak secara lahiriah seperti bangunan, (tempat ibadah). Contoh pure, kelenteng, atau vihara.

Kepercayaan yang dipercaya oleh umat beragama terbagi ke dalam dua kelompok, yaitu monoteisme dan politeisme. Monoteisme (berasal dari kata Yunani, monon = tunggal dan Theos = Tuhan), yaitu kepercayaan yang mempercayai bahwa Tuhan itu satu/tunggal, berkuasa penuh atas segala sesuatu.
Ada beberapa bentuk kepercayaan monoteisme, yaitu:
- Teisme, suatu istilah yang mengacu kepada keyakinan akan Tuhan yang ’pribadi’, artinya satu Tuhan dengana kepribadian yang khas, bukan sekadar suatu kekuatan ilahi saja;
- Deisme, merupakan bentuk monoteisme yang meyakini bahwa Tuhan itu ada, tetapi menolak gagasan bahwa Tuhan ini ikut campur di dalam dunia. Sifat Tuhan hanya dapat dikenal melalui nalar dan pengamatan terhadap alam. Mereka menolak hal-hal yang ajaib dan mengklaim bahwa suatu agama atau kitab suci memiliki pengenalan akan Tuhan;
- Teisme monistik, merupakan suatu bentuk monoteisme yang ada dalam agama Hindu, mencakup panenteisme (paham yang beranggapan bahwa Tuhan adalah ciptaan jiwa dalam suatu tubuh); monisme (paham yang beranggapan bahwa semua kehidupan adalah satu zat) dan pada saat yang sama juga mencakup konsep tentang Tuhan yang pribadi sebagai Yang Tertinggi, Mahakuasa, dan universal; panteisme, yaitu paham yang mengatakan bahwa alam sendiri itulah Tuhan.

Sedangkan politeisme (berasal dari kata Yunani polus = jamak dan Theos = Tuhan) adalah kepercayaan bahwa ada banyak Tuhan. Secara historis, banyak pemeluk politeis percaya akan keberadaan banyak Tuhan, tetapi mereka hanya menyembah satu saja, yang dianggap oleh si pemeluk itu sebagai Tuhan yang Mahatinggi. Praktek ini disebut henoteisme (paham yang percaya kepada satu dewa yang dipuja dalam banyak keberadaan); Panenteisme, yaitu suatu bentuk teisme yang berkeyakinan bahwa alam adalah bagian dari Tuhan, tetapi Tuhan tidaklah identik dengan alam. Menurut Hindu, alam adalah bagian dari Tuhan, tetapi Tuhan tidak sama dengan alam, melainkan mentrandensikannya; Monoteisme substansi berpendapat bahwa Tuhan yang banyak itu adalah perwujudan dari substansi yang satu, yang ada di belakangnya, bahwa substansi yang ada di belakangnya itulah Allah.
Selain orang-orang yang menganut monoteisme dan politeisme, ada juga yang menganut pandangan agnotisme dan ateisme. Agnotisme adalah pengakuan ketidaktahuan tentang Allah. Agnotisme tidak mengatakan bahwa tidak ada Allah, tetapi ia juga tidak menyatakan bahwa Allah ada. Ajaran ini menyatakan bahwa mustahil untuk mengetahui tentang Allah. Sedangkan ateisme adalah mereka yang percaya bahwa Allah tidak ada. Orang ateis tidak percaya bahwa Allah menciptakan manusia, sebaliknya mereka percaya bahwa manusialah yang menciptakan gagasan tentang Allah.
Sebagai umat beragama dalam meresponi umat beragama lain ada 4 sikap, yaitu: Ekslusivisme, bersikap bahwa hanya agama yang dianutnyalah yang benar, sedangkan di dalam kepercayaan lain tidak mengandung kebenaran; Inklusivisme, yakni meyakini bahwa agamanya yang benar, namun di luar kepercayaannya tersebut terdapat juga kebenaran; Pararelisme, yaitu menyejajarkan bagian-bagian yang memiliki kesamaan tanpa mempertentangkannya; Pluralisme adalah sikap yang menerima, menghargai, dan memandang agama lain sebagai agama yang baik, serta memiliki jalan keselamatan. Dalam perspektif pandangan seperti ini, maka tiap umat beragama terpanggil untuk membina hubungan solidaritas, dialog dan kerjasama dalam rangka mewujudkan kehidupan yang lebih baik dan lebih berpengharapan. (Diambil dari buku Mengenal Agama Hindu, Buddha, Khong Hu Cu karya Tony Tedjo. Dapatkan cetakan ke-2 dengan memesan ke 081394401799, ada diskon 20%).

Jumat, Februari 11, 2011

BERPIKIR DAN BERJIWA BESAR

Hidup manusia penuh dengan sebuah pilihan. Tidak menentukan sikap pun merupakan suatu pilihan, yaitu pilihan untuk tidak memilih apa-apa. Memilih untuk menjadi orang besar pun merupakan suatu pilihan, yaitu pilihan untuk hidup di atas rata-rata. Tentunya keinginan saja tidak bisa membuat seseorang menjadi besar. Perlu dibarengi dengan sikap dan tekad dalam mewujudkan keinginan tersebut berupa tindakan yang mendukung identitas orang tersebut.
Satu biji mangga yang ditanam di pekarangan rumah, beberapa waktu kemudian akan bertumbuh dengan sendirinya dan menghasilkan buah. Biji mangga ini harus mengalami suatu proses terlebih dahulu sebelum dia menjadi sebatang pohon mangga yang kuat dan kokoh. Waktu biji mangga ini bertumbuh mencapai tinggi 20-30 cm, dia harus menghadapi terpaan angin sepoi-sepoi. Tinggi 30-50 cm, menghadapi terpaan angin yang lebih keras dari sebelumnya. Dan sewaktu biji mangga yang telah berubah menjadi pohon mangga ini sudah mencapai 1,5 sampai 2 meter.
Seseorang yang sebelumnya tidak dikenal orang, mendadak bisa menjadi orang terkenal. Seperti yang dialami oleh pemenang AFI Junior, Indonesian Idol, atau lainnya. Awalnya mereka hanya biasa saja, bahkan ada yang berprofesi sebagai pengamen jalanan, yang kemudian menjadi orang terkenal, disebabkan dia menang dalam kontes nyanyi seperti di atas. Mendadak hidupnya berubah menjadi orang terkenal. Di mana-mana orang mengenalnya. Bahkan bila dia melakukan kesalahan sekecil apapun, berita tersebut akan diekspos dalam seketika waktu. Sehingga banyak orang yang mengetahui kesalahan apa yang sudah dia perbuat.

Menjadi orang besar
"Untuk menjadi orang besar, bergaullah dengan orang besar dan berpikirlah seperti orang besar berpikir". Ungkapan mengandung arti demikian: Seseorang yang hidupnya mau dikenal sebagai orang besar, maka dia harus banyak bergaul dengan orang-orang besar, yang sudah terbukti keberhasilannya dalam bidang yang mereka geluti. Bila setiap harinya bergaul dengan orang-orang biasa-biasa saja, maka hidupnya pun akan biasa-biasa saja. Tetapi bila kita bergaul dengan orang-orang besar, maka kita bisa terbawa menjadi besar. Baik dari segi ucapan, pola berpikir, maupun sikap akan berubah menjadi layaknya seperti orang besar. Tidak lagi hidup dalam kehidupannya di masa lalu.
Ada suatu cerita mengenai telor burung rajawali yang dierami oleh seekor induk ayam. Sewaktu telor ini menetas, anak rajawali itu keluar dan dibesarkan oleh ayam. Setiap hari dia berperilaku seperti seekor ayam. Mengais makanan dari sampah. Minum dari air selokan yang kotor dan bau. Makanannya adalah cacing. Bila langit akan turun hujan, dia akan lari terbirit-birit seperti seekor ayam. Suatu kali dia melihat seekor rajawali yang terbang tinggi menjulang di langit. Dalam hati rajawali kecil ini dia berkata, "coba kalau saya bisa terbang seperti burung itu, pasti menyenangkan sekali." Tapi keinginan hanyalah tinggal keinginan. Sampai akhir hidupnya, rajawali ini hidup seperti layaknya seekor ayam. Sebab tidak ada yang memberitahukan bahwa dia bukan seekor ayam, melainkan rajawali.
Seringkali banyak orang berlaku seperti rajawali yang bodoh ini. Dia tidak mengetahui identitas sebenarnya. Saya mau katakan bahwa Saudara adalah orang yang besar. Mengapa? Sebab Tuhan Yesus yang kita miliki juga adalah Allah yang Mahabesar. Dia telah mengubah hidup kita dan memberikan masa depan yang penuh harapan. Tuhan akan membawa kita naik menjadi kepala dan bukannya ekor (Ulangan 28:13). Biarlah kita menyadari keberadaan kita yang sebenarnya. Tuhan Yesus memberkati. (Pdp. Tony Tedjo, M.Th -- Ketua Sekolah Menulis Alkitabiah/SOW dan penulis buku. Bisa dihubungi di 081394401799 atau tony_kharis@yahoo.com; tonytedjo@gmail.com)